Mengikuti Yesus: Panggilan Iman untuk Hidup dalam Kasih dan Pengorbanan

Mengikuti Yesus adalah panggilan iman yang menuntut komitmen sejati dalam kasih, pertobatan, dan meninggalkan keinginan duniawi. Temukan maknanya di sini.

Renungan Harian26 Dilihat

FIATMUNDI.COMMengikuti Yesus bukan sekadar keputusan, tetapi sebuah perjalanan iman yang menuntut kesetiaan dan pengorbanan. Dalam Injil, Yesus mengundang setiap orang untuk meninggalkan keinginan duniawi dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan pertobatan yang tulus dan komitmen untuk menjadi terang di tengah kegelapan, kita dapat mencerminkan kasih Kristus dalam setiap tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.

Panggilan untuk Mengikuti Yesus

Mengikuti Yesus adalah inti dari kehidupan Kristiani. Panggilan ini bukan sekadar ajakan, melainkan komitmen mendalam untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Dalam Injil, Yesus sering berkata, “Mari, ikutilah Aku” (Matius 4:19). Ini bukan hanya perintah, tetapi undangan untuk memasuki kehidupan yang dipenuhi kasih, pengampunan, dan pengorbanan.

Mengikuti Yesus berarti menjalani kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Dalam praktiknya, ini mencakup tindakan nyata seperti mengasihi sesama, mengampuni, berbuat adil, serta hidup dengan rendah hati. Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan ketulusan mencerminkan komitmen kita dalam menapaki jalan yang telah Yesus tunjukkan.

Meninggalkan Masa Lalu dan Keinginan Duniawi

Dalam perjalanan iman, kita sering dihadapkan pada tantangan untuk meninggalkan kebiasaan lama dan keinginan duniawi. Masa lalu yang nyaman kadang menjadi penghalang bagi pertumbuhan spiritual. Namun, Yesus memanggil kita untuk berani melangkah maju menuju cahaya-Nya. “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Lukas 9:62).

Keinginan duniawi seperti kekayaan, ambisi pribadi, dan kenikmatan sesaat dapat menjauhkan kita dari ajaran Kristus. Oleh karena itu, meninggalkan keinginan ini bukan hanya perubahan fisik, tetapi juga perubahan hati dan pola pikir. Dengan bimbingan Roh Kudus, kita dapat menemukan kekuatan untuk membebaskan diri dari ikatan dunia dan mendekat kepada Tuhan.

Transformasi Melalui Pertobatan

Pertobatan adalah bagian penting dari perjalanan iman. Masa Prapaskah menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan diri, mengakui kesalahan, dan mengambil langkah konkret menuju perubahan. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 3:2).

Proses pertobatan tidak berhenti pada pengakuan dosa, tetapi juga melibatkan tindakan nyata dalam memperbaiki hubungan dengan sesama. Salah satu cara sederhana adalah berhenti menghakimi dan mulai memahami orang lain. Selain itu, berbagi kasih kepada sesama dalam bentuk kepedulian dan tindakan nyata dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan kita maupun komunitas sekitar.

Menjadi Terang di Tengah Kegelapan

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia. Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” (Matius 5:14). Dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti ketidakadilan, kemiskinan, dan kekerasan. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk membawa harapan dengan menunjukkan kasih dan kebaikan.

Tindakan kasih sederhana, seperti memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan atau sekadar menjadi pendengar yang baik, bisa memberikan dampak besar. Ketika kita hidup sesuai dengan ajaran Kristus, kita tidak hanya menerangi jalan kita sendiri tetapi juga membantu orang lain menemukan jalan menuju kasih Tuhan.

Dalam setiap langkah kehidupan, mari kita bertanya pada diri sendiri, “Apakah tindakan saya mencerminkan ajaran Yesus?” Dengan hidup dalam kesetiaan dan kasih, kita dapat membawa perubahan nyata dan menjadi saksi terang Kristus di dunia ini. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed