Meneladani Yesus dalam Menghadapi Godaan

Yesus menghadapi godaan setan dengan ketaatan pada Allah. Dalam Prapaskah ini, kita diajak meneladani-Nya dengan berdoa, berpuasa, dan memperteguh iman.

Renungan Harian17 Dilihat

FIATMUNDI.COM – Minggu, 9 Maret 2025, kita memasuki Minggu Pertama Prapaskah, masa di mana kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Bacaan hari ini diambil dari Ulangan 26:4-10, Roma 10:8-13, dan Lukas 4:1-13, yang mengisahkan bagaimana Yesus menghadapi godaan di padang gurun.

Yesus, sebagai Putra Allah, mengalami cobaan dari setan. Hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita juga tidak luput dari godaan. Namun, ada perbedaan mendasar antara bagaimana Yesus menghadapi godaan dan bagaimana kita sering kali menghadapinya. Yesus memilih untuk tetap taat kepada kehendak Bapa, sementara kita terkadang tergoda dan bahkan cenderung lebih sering jatuh dalam bujukan setan.

Mengapa Kita Mudah Terjatuh dalam Godaan?

Godaan tidak selalu datang dari luar, melainkan sering kali muncul dari dalam diri kita sendiri. Keinginan, ambisi, dan hasrat yang belum tentu kita butuhkan sering kali menjadi celah bagi setan untuk masuk dan menggoda kita. Setan tahu apa yang kita inginkan dan berusaha membujuk kita agar mengutamakan kesenangan sesaat daripada ketaatan kepada Tuhan.

Kita sering kali berkompromi dengan dosa, tergoda oleh kenikmatan duniawi yang hanya bersifat sementara, serta lebih mementingkan hal-hal materi daripada hal-hal yang bersifat rohani. Sementara itu, Yesus menolak untuk tunduk kepada setan. Dia tidak mau bernegosiasi atau berkompromi dengan kejahatan. Yesus memilih jalan salib dan penderitaan untuk mencapai kemuliaan kebangkitan.

Belajar dari Yesus dalam Menghadapi Godaan

Bagaimana kita bisa meneladani Yesus dalam menghadapi godaan? Yesus memberikan teladan yang jelas:

  1. Tegas Menolak Rayuan Setan
    Yesus tidak tawar-menawar dengan setan. Setiap godaan yang datang, Ia jawab dengan Firman Tuhan. Ini menunjukkan bahwa memiliki dasar iman yang kuat sangat penting agar kita tidak mudah tergoda.

  2. Mengutamakan Kehendak Allah
    Yesus lebih memilih menaati kehendak Bapa-Nya daripada mengejar kesenangan duniawi. Ini mengajarkan kita untuk selalu menimbang apakah keputusan yang kita ambil selaras dengan kehendak Tuhan.

  3. Berpegang Teguh pada Firman Tuhan
    Dalam menghadapi godaan, Yesus selalu mengutip Firman Tuhan. Ini menunjukkan bahwa kita harus rajin membaca dan merenungkan Kitab Suci agar kita memiliki bekal rohani yang cukup untuk melawan godaan.

Cara Praktis Menguatkan Iman di Masa Prapaskah

Di masa Prapaskah ini, kita diajak untuk lebih tekun dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

Berdoa dengan Tekun – Memperkuat hubungan kita dengan Tuhan melalui doa yang tulus.
Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan – Menjadikan Kitab Suci sebagai pedoman dalam hidup.
Berpuasa dan Berpantang – Melatih pengendalian diri dan menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan.
Melakukan Karya Amal – Membantu sesama dengan tulus sebagai bentuk nyata dari kasih kepada Tuhan.

Melalui langkah-langkah ini, kita bisa semakin kuat dalam menghadapi cobaan hidup.

Kuatkan Iman, Tolak Godaan

Minggu Pertama Prapaskah ini menjadi momen refleksi bagi kita semua. Kita diingatkan bahwa godaan akan selalu ada, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya. Yesus telah memberikan teladan untuk tetap setia kepada Allah dan menolak godaan dengan tegas.

Marilah kita memperteguh iman, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan selalu mengatakan “tidak” kepada godaan yang menjauhkan kita dari kasih-Nya. Dengan ketaatan dan ketekunan dalam doa, kita akan mampu melewati setiap cobaan dengan iman yang semakin kokoh. (Disarikan dari renungan harian RD. Wilfridus Nong Yodi)