Pemuda Katolik NTT Didorong Jaga Lingkungan, Respon Pesan Paus dalam Laudato Si’

Pemuda Katolik NTT diajak menjaga kelestarian alam, merespons pesan Paus Fransiskus dalam Laudato Si’. Gerakan menanam pohon pun digalakkan.

Atambua, FIATMUNDI.COM – Pemuda Katolik di Nusa Tenggara Timur (NTT) didorong untuk lebih aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Seruan ini disampaikan oleh Pastor Moderator Pemuda Katolik Komisariat Daerah NTT, RD. Julius Fransiskus Xaverius Bonlay, dalam kegiatan Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) di Atambua.

Dalam pesannya, RD. Bonlay menegaskan bahwa menjaga alam adalah bagian dari tanggung jawab iman dan moral umat Katolik. “Alam memberikan kita kehidupan. Kita menikmati hasil bumi, tetapi sering kali lupa untuk merawatnya,” ujar RD. Bonlay. Ia mengingatkan para pemuda untuk memulai dari hal-hal kecil, seperti menanam pohon di halaman rumah masing-masing.

Menanam Pohon sebagai Aksi Nyata

Salah satu keprihatinan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut adalah penurunan populasi kunang-kunang dan kupu-kupu, yang menjadi tanda adanya gangguan ekosistem akibat perubahan lingkungan. Oleh karena itu, gerakan menanam pohon menjadi salah satu langkah konkret yang diambil oleh Pemuda Katolik di NTT.

Program penghijauan ini telah dimulai melalui kerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain, yang berhasil menanam 1000 pohon buah di Kabupaten Kupang. Sementara itu, Komcab Flores Timur juga telah melakukan penanaman pohon di sekitar sumber mata air, sebagai langkah menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah NTT, Yuvensius Tukung, menegaskan bahwa aksi ini akan diperluas ke seluruh kabupaten di NTT. “Gerakan menanam pohon akan menjadi bagian dari komitmen Pemuda Katolik dalam menjaga lingkungan,” katanya.

Fokus pada Isu Lingkungan Sesuai Arahan Gereja

Sekretaris Pemuda Katolik NTT, Aleksander Tamonop, yang juga merupakan politisi muda dari Partai PKB asal TTS, menyatakan bahwa organisasi ini akan menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu fokus utama. Langkah ini sejalan dengan arahan dari Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakenoni, yang menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dalam setiap gerakan sosial keagamaan.

“Kami ingin memastikan bahwa pemuda memiliki pemahaman yang baik tentang lingkungan, mulai dari mengenal alam hingga memahami manfaatnya bagi kehidupan manusia,” ungkap Tamonop.

Ia juga menegaskan bahwa program edukasi akan terus dilakukan, termasuk dengan memberikan materi khusus tentang kesadaran lingkungan dalam berbagai kegiatan kepemudaan Katolik.

MAPENTA 2025: Menghimpun Pemuda Katolik Peduli Lingkungan

Kegiatan MAPENTA di Atambua tahun ini berlangsung selama empat hari, dari 27 Februari hingga 2 Maret 2025, dan diikuti oleh peserta dari Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), dan Malaka.

Selain pembekalan tentang organisasi, para peserta juga mendapatkan pendidikan ekologi yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari panggilan iman Katolik.

“Kami ingin mencetak kader-kader muda yang tidak hanya berperan dalam gereja, tetapi juga di masyarakat, khususnya dalam menjaga alam,” ujar salah satu peserta.

Dengan semangat Laudato Si’ dan aksi nyata yang telah dimulai, Pemuda Katolik NTT berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dan membangun kesadaran ekologi di tengah masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *